Add And Follow Me

Jumat, 02 Oktober 2015

Aku dan Peminta Sumbangan (Air Tuba yang Dibalas Permata)



Asalamualaikum...salam sejahtera untuk kita semua, cieee yang lagi pada weekend. ada rencana kemana hari ini ? (kenapa, terkesan kepo yah) buat yang mau bepergian, buat yang mau santai di rumah ada baiknya baca-baca tulisan saya dulu, buat jaga-jaga ketika dimanapun anda berada.

Mohon maaf dengan tidak mengurangi rasa hormat saya ingin bercerita dan menurut saya cerita ini patut untuk di publikasikan, karena didalamnya mengandung unsur saling mengingatkan agar tidak ada korban selanjutnya. (Nama Pelaku saya samarkan) karena saya lupa dengan nama pelakunya.
Berikut nama samaran dalam cerita ini :

Peminta Sumbangan : PS
Saya : SY

Pagi ini dibulan September tahun 2013 di salah satu daerah dengan julukan “kota pendidikan” yaitu JATINANGOR tempat diriku menimba ilmu di salah satu Universitas Negeri di sana. Hari minggu kulewati seperti biasa dengan santai dan sesekali beres-beres kamar kosan. Entah apa yang ada di dalam fikiranku pada hari itu diriku memutuskan untuk mencuci karpet puzzle di kamar mandi yang sudah terlihat using karena debu yang menumpuk di kamarku. Berhubung kamar mandinya terletak di luar kamar kosan, maklumlah biaya kosan rada murah (karena saya termasuk dari keluarga sederhana).

Jikalau banyak yang belum tau, daerah JATINANGOR ini letaknya di kabupaten sumedang, tidak masuk juga daerah bandung disana surganya apapun, mulai dari makanan, minuman, sewa kendaraan, travel, laundry, café murmer, sampe tempat nongkrong kelas elite, kalo saya sih keseharianya hanya masak nasi, lalu beli lauk di warteg langganan, sesekali hedon ke tempat nongki hitz disana itupun paling cuman minum dan tidak makan ( irit-irit uang dari orang tua, disana juga surganya para pebalap liar kalo malam-malam, dan tindak kriminal pencurian.

Back to the topic, kembali ke mencuci karpet puzzle. Dengan perasaan sedikit riang karena saya baru saja bisa mengumpulkan uang untuk membeli Hengpone cina dengan kualitas baik namun harga murah pada jaman itu ( Cross A7S ) dan Hengpone saya yang lama Nokia X-2 yang telah menemani diriku melawati 3 tahun awal kuliah disana. Mungkin pembaca mengira Hp kaya gitu aja dibangga-banggain, menurut saya itu adalah hal yang sangat membanggakan karena HP itu saya beli dari hasil menabung, tidak meminta sedikitpun dari orang tua. Saya taruhlah Hengpon itu di lantai, dengan posisi kamar terbuka, dan pagar pintu kosanpun terbuka (Kosan saya banyak orang yang lalu lalang).

Sesekali kutengok kamarku, saya rada khawatir juga takut terjadi apa-apa. Setelah hilang rasa gelisahku akhirnya saya melanjutkan mencuci karpet puzzle dengan tidak memperdulikan keadaan. “Saya terkejut” ketika keluar dari kamar mandi melihat ada seorang bapak-bapak baru selesai keluar dari kamarku. Saya langsung menghampirinya dengan memberikan senyuman dan menjawab salam

PS : Asalamuallaikum dek, Bapak ingin meminta sumbangan (sambil menunjukan prosposal) entah lokasi yayasanya di Garut tapi saya tetap berfikir positif untuk membantunya (padahal saya sudah melihat penipuan berkedok meminta sumbangan, ditambah saya suka menonton liputan investigasi tentang keseharian para peminta sumbangan di jalan-jalan raya, itu semua cuma memanfaatkan rasa Iba dari para pemberi untuk keuntungan pribadi).

SY : Sebentar yah pak saya ambil dompet dulu, (dengan langkah santai, tiba-tiba terkejut melihat Hengpone saya yang diletakan di lantai tidak ada). Tetapi tetap saya ambil dompet saya menuju ke bapak tersebut.

PS : “Bagaimana dek” ?

SY : Mohon maaf sekali pak *dengan nada sangat sopan. Saya bukan bermaksud suudzon sama bapak, tetapi saya melihat bapak tapi masuk ke kamar saya sebelum saya bertemu bapak.

PS : “Memang kenapa dek” ? * dengan nada ramahpun bapak bertanya

SY : Dengan memberanikan diri saya bertanya, “Hengpone saya ada dua di taruh di lantai tiba-tiba hilang pak, boleh saya mencek tas bapak” ? soalnya saya melihat bapak tadi masuk ke kamar saya (Tak bisa menutupi ketegangan muka sang bapak saat saya meminta mencek tasnya).

PS : Silahkan dek, ini tas bapak. Sambil memberikan tas kecil model slempang yang biasa menaruh uang hasil sumbangan.

SY : kok gak ada ya pak ? *masih saya dinanungi pikiran positif ( Ya Allah kalo memang diriku tidak pantas untuk memiliki Hengpon itu saya rela engkau ambil kembali). Saya kembali bertanya “Pak boleh saya periksa kantong celana bapak” ?

PS : Silahkan dek periksa saja.

SY : (Sambil bermunajat kepada Allah supaya diberikan kemudahan) dengan mengucap bismillah dalam hati saya memeriksa kantong celana si bapak tersebut. Mulai dari kantong kiri depan “Tidak Ada”, Kantong kanan depan “Tidak Ada”, Kantong kanan belakang “Tidak Ada”, diriku terkejut melihat kedua Henponku (Nokia X-2 dan Cross A7S) berada menyembul pada kantong belakang si bapak, maklumlah kedua hengpon bentuknhya panjang jika ditaruh di kantong pasti akan timbul. Langsung tanpa basa-basi saya mengambil hengpone saya.

Ini hengpone saya pak, bapak udah mencuri ini namanya!!! (nada bicara saya tetap pelan, dengan sedikit rasa kesal) siapa yang tidak kesal coba, si bapak niat minta sumbangan malah mencuri Hengpon.

PS : MAAFKAN BAPAK DIK “Mukanya terlihat sangat menyesal dan skak mat melihat saya memergoki dirinya mencuri Hengpon saya” (Sambil sujud di hadapan saya dia meminta maaf, berkali-kali minta maaf)

SY : (Sekitar 3 menit dia bersujud di hadapanku) Tidak tega melihat hal tersebut saya langsung menarik bapak untuk berdiri, dan saya bertanya “Apakah bapak punya istri” ?

PS : Punya dek.

SY : “Apakah bapak punya anak” ?

PS : Punya dek.

SY : Jangan sampai istri dan anak bapak dikasih uang haram dari hasil mencuri pak *sayapun berusaha untuk memberikan pengarahan kepadanya. Bapak gak tega melihat mereka? yang mendoakan bapak tetapi bapak malah melakukan perbuatan keji seperti itu. Saya sudah 4 tahun kost disini dan kenal hampir seluruh warga disini, bisa saja bapak saya teriaki maling untuk gebukin bapak, biar babak belur tetapi saya masih memikirkan istri dan anak bapak di rumah. (sambil sedikit sedih karena kasian juga melihat dia sudah memohon maaf sampai bersujud)

PS : kembali terulang kata-kata “Maafkan saya dik” sambil menghampiri (di dalam dirinya saya yakin dia sudah begitu banyak penyesalan). Nih KTP bapak ! diapun menunjukan KTPnya.

SY : Saya bingung, kenapa dia menunjukan KTP nya kepada saya ? memang saya petugas sensus penduduk. Ckckckck Oke pak, saya foto yah KTP bapak buat bukti dan mudah mencari bapak ketika bapak melakukan pencurian lagi. (namun foto pencuri hilang karena disimpan di memori Hengpon Nokia X-2 yang sudah saya jual kepada teman)

PS : Pokoknya saya terima kasih banyak kepada adik tidak memanggil warga untuk memukuli saya , dan sudah memaafkan saya. (dengan penuh penyesalan dan kapok bapak itu berterima kasi)

SY : Sama-sama pak jangan diulangi lagi ya pak, ini ada sedikit rezeki (saya ambil uang yang paling besar yang ada di dompetku, maklum tanggal tua uang itu berjumlah Rp 10***) memang tidak besar, tetapi dengan uang itu saya berharap agar si PS malu akan aksinya, dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Dan sayapun bersyukur, ternyata Allah masih memberikan hamba ini kemudahan rezeki, dan pertolongan dikala sulit. (Alhamdulillah, segala puja dan puji hanya untuk Allah tuhan semesta alam)

PS : terima kasih banyak dek, semoga Allah membalas semua kebaikan adik. (sambil berjalan meinggalkan kosan)

HIKMAHYA : Berilah kemudahan kepada orang lain, maka Allah akan mempermudah segala urusanmu.

                      Positif dalam berfikir mutlak diperlukan, bukanya Allah sesuai prasangka hambanya.


                         Besyukurlah, hanya dengan beryukur nikmatmu akan ditambah.


                         Jangan teledor, dan jaga barang berharga sebaik mungkin.

Dari kejadian ini begitu banyak yang saya rasakan menjadi bahan renungan, Saya beryukur atas apa yang Allah telah berikan kepada diriku, Saya lebih beruntung ketimbang orang-orang di luar sana. Saya harus lebih banyak berbagi kepada sesama, Saya harus menjadi muslim yang baik mengamalkan segala perilaku Nabi Muhammad Saw yang mengikuti petunjuk Qur’an dan Hadist.

Akhirul kalam terima kasih banyak kepada para pembaca yang sudah menyempatkan waktu membaca Tcerita saya yang sedikit curcol ini, saya harap ini bisa menjadi inpirasi kepada kita semua agar selalu berbuat baik kepada orang yang sudah berniat jahat dengan kita sekalipun, biarkan Allah semua yang membalas. Wasalamuallaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar